Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (HIPELKI) memenuhi undangan KBRI Manila dalam acara Indonesia-Philippines Health Forum yang digelar di Manila pada 21 Oktober.
Membawa membawa 11 perusahaan Indonesia, Ketua Umum HIPELKI, Randy Teguh memberikan penjelasan bahwa produk dan layanan kesehatan Indonesia saat ini telah memenuhi unsur keamanan, mutu, dan kinerja yang dipersyaratkan sebagai produk alat kesehatan.
“Dengan jumlah anggota yang kompeten sebanyak 207 orang, anggota HIPELKI akan menjadi aset berharga untuk membangun kekuatan Indonesia dalam mengekspor alat kesehatan ke ASEAN dan pasar lainnya,” lanjut Randy.
Dalam kesempatan itu, Duta Besar Republik Indonesia di Manila, Agus Widjojo, melalui keterangan resmi KBRI Manila yang diterima di Jakarta, Selasa (12/10), menjelaskan bahwa Indonesia-Philippines Health Forum (IPHF) merupakan bukti dari komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama bidang kesehatan dan mengatasi tantangan kesehatan yang dihadapi oleh Indonesia dan Filipina.
Selain memperkuat hubungan diplomatik, Indonesia-Philippines Health Forum (IPHF) menjadi ajang melakukan business matching antara 11 perusahaan (yang mewakili 30 perusahaan lain di bawah naungan mereka) dengan sebanyak 34 perusahaan Filipina bergabung dalam sesi tersebut.
Business matching diharapkan mampu mendorong kerja sama ekonomi serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan di bidang alat kesehatan bagi kedua negara. Selain itu business matching juga telah menjajaki kolaborasi di bidang penelitian, kemitraan dagang serta pendidikan keperawatan.