TIMESINDONESIA, JAKARTA – HIPELKI (Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia) menetapkan dr. Randy H. Teguh sebagai Ketua Umum masa bakti 2024-2029.
Penetapan dr. Randy H. Teguh sebagai Ketua Umum ini diputuskan dalam Kongres Nasional I HIPELKI yang diselenggarakan pada Kamis (29/2024) kemarin.
Dalam sambutannya sebagai Ketua Umum HIPELKI masa bakti 2024-2029, dr. Randy mengatakan HIPELKI akan menghadapi tantangan berat dalam mengemban amanah untuk membentuk ekosistem alkes Indonesia.
“Hal ini dikarenakan harus mengelola dinamika yang terjadi antara unsur-unsur ekosistem alkes seperti peneliti, produsen alkes, produsen bahan baku/ komponen, lab uji dan lain-lain,” ucap dr. Randy kepada TIMES Indonesia, Jumat (30/8/2024).
dr. Randy juga menjelaskan, saat ini pemerintah, antara lain Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM, memiliki harapan yang sangat besar kepada HIPELKI untuk mengelola hubungan antar unsur-unsur ekosistem alkes.
“Karena itu saya berharap agar seluruh jajaran pengurus HIPELKI nantinya dapat mendukung kepemimpinan saya agar dapat memenuhi harapan pemerintah dalam membangun ekosistem alkes segera,” jelasnya.
“Selanjutnya, kita harus berusaha agar ekosistem alkes terbentuk sesegera dan selengkap mungkin untuk mendukung pertumbuhan sekitar 500 pabrik alkes yang masih bertahan saat ini dan mencegah bahaya laten kemandirian semu (pseudo-resiliency) alkes,” sambungnya.
Terakhir, dr. Randy berharap pertumbuhan ekosistem alkes ini penting untuk mencegah kematian industri alkes karena hal ini akan mengancam ketahanan kesehatan dan akan menambah beban ekonomi yang sudah terjadi akibat badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi akhir-akhir ini pada beberapa sektor industri lain.
Kongres Nasional I
Dalam Kongres Nasional I HIPELKI, hadir sejumlah pembicaraan antara lain Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dede Mulyadi.
Dalam paparannya, Dede Mulyadi menyimpulkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk mendukung terwujudnya ekosistem alat Kesehatan dalam negeri.
“Dukungan dan Kerjasama semua pihak sangat dibutuhkan agar pengembangan ekosistem alkes dalam negeri terus berlanjut sehingga pada akhirnya akan terwujud kemandirian dan ketahanan sistem kesehatan,” terangnya.
Hal senada juga diumumkan Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Ditjen Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Oos Fatimah Rosyati yang mengatakan Ditjen Tenaga Kesehatan berperan dalam menyusun regulasi yang mengatur tentang pengelolaan penelitian dan penentuan tema topik di Poltekkes Kemenkes.
“Selain itu juga melakukan peningkatan kapasitas untuk dosen/tendik yang melakukan penelitian melalui program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan penelitian di bidang alat Kesehatan dan memfasilitasi jaringan kerjasama antara peneliti poltekkes dengan peneliti dari institusi lain, baik di dalam maupun di luar negeri,” tandasnya.
Sumber: TIMES Indonesia