Semarang, 18 Februari 2025 – Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Poltekkes Kemenkes RI) menggandeng Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (HIPELKI) dalam upaya mengembangkan Science Techno Park (STP). Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan hilirisasi hasil penelitian, pengembangan industri alat kesehatan, serta mendukung inovasi di bidang teknologi medis.
Rapat yang digelar di ruang rapat lantai 2 Direktorat Poltekkes Kemenkes Semarang ini dipimpin oleh Plt. Direktur Poltekkes Kemenkes RI, Dr. Sugiyanto, S.Pd, M.App.Sc, dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai bidang akademik dan industri, termasuk Ketua Umum HIPELKI, dr. Randy H. Teguh, serta sejumlah pimpinan Poltekkes.
Dalam pertemuan tersebut, HIPELKI menegaskan perannya sebagai organisasi yang menghubungkan unsur akademisi, industri bahan baku permesinan, serta perusahaan startup di sektor alat kesehatan. HIPELKI telah menjalin komunikasi dengan beberapa STP di perguruan tinggi terkemuka seperti UI, ITS, UGM, dan IPB, yang telah lebih dahulu mengembangkan ekosistem inovasi berbasis pendidikan tinggi.
“Konsep STP UI bisa direplikasi di Poltekkes dengan menyesuaikan kebutuhan dan potensi yang ada,” ujar dr. Randy H. Teguh.
Poltekkes Kemenkes RI sendiri telah memiliki fasilitas peralatan yang mumpuni, termasuk alat sterilisasi medis, yang berpotensi dikembangkan dalam konsep Teaching Industry. Dengan dukungan 38 Poltekkes di Indonesia, STP diharapkan dapat menjadi pusat riset dan inovasi dalam bidang kesehatan yang berorientasi pada hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan produk medis.
Beberapa poin penting yang dibahas dalam rapat ini mencakup:
• Pemetaan potensi dan pemanfaatan alat sterilisasi yang ada di Poltekkes untuk layanan industri.
• Kurasi hasil penelitian untuk menentukan proyek mana yang layak dikembangkan menjadi produk industri.
• Perencanaan produksi alat kesehatan seperti selang infus, jarum suntik, dan perlengkapan medis lainnya yang memiliki kebutuhan tinggi di lapangan.
• Penyusunan bisnis plan dengan sistem bagi hasil yang melibatkan koordinasi tim kecil dari Poltekkes dan HIPELKI.
• Kajian lanjutan terkait pembiayaan dan output STP agar dapat beroperasi secara berkelanjutan.
Ke depan, Poltekkes Kemenkes RI bersama HIPELKI akan menyusun Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan langkah strategis dalam implementasi STP, termasuk mendesain ulang konsep sterilisasi alat kesehatan dan penyusunan regulasi terkait pemanfaatannya.
Dengan sinergi ini, Poltekkes Kemenkes RI berharap STP dapat menjadi wadah inovasi berbasis riset yang mampu menjawab kebutuhan industri alat kesehatan nasional serta meningkatkan daya saing produk medis dalam negeri.