Jakarta, KabarSejagat.com – Dr. HM. Irzal Fadholi, M.Pd., M.Pd.I., Direktur PT USM Berkah Indonesia sekaligus Ketua Bidang Ekosistem Hilir Himpunan Pengembangan Ekosistem Alkes Indonesia (HIPELKI), berkomitmen mendorong berkembangnya industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk impor. Tidak hanya berfokus pada industri besar, ia juga menekankan pentingnya pengembangan startup dan laboratorium riset sebagai bagian dari ekosistem inovasi nasional.
Dr. Irzal Fadholi melihat bahwa ketergantungan Indonesia pada produk impor di sektor alat kesehatan masih tinggi, sementara potensi dalam negeri besar untuk menciptakan produk-produk berkualitas. “Kita perlu mendorong inovasi lokal dan menciptakan alat kesehatan buatan dalam negeri yang mampu bersaing, baik dari sisi kualitas maupun harga. Ini akan memperkuat kemandirian kita di sektor kesehatan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan terhadap startup yang bergerak di bidang teknologi kesehatan. Menurutnya, startup dapat mempercepat lahirnya inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar domestik. “Startup adalah motor penggerak inovasi. Dengan ide-ide segar dan kemampuan bergerak cepat, mereka bisa menjadi pionir dalam menghasilkan alat kesehatan yang lebih efisien dan terjangkau,” tambah Dr. Irzal.
Selain itu, laboratorium riset di perguruan tinggi dan lembaga penelitian juga menjadi fokus utama untuk pengembangan teknologi alkes. Menurutnya, laboratorium harus dilengkapi dengan fasilitas modern untuk memastikan riset yang dilakukan bisa langsung diimplementasikan oleh industri. “Kolaborasi antara laboratorium riset dan industri sangat penting agar hasil riset bisa cepat dihilirisasikan, sehingga produk inovasi dapat segera digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah ini, Dr. Irzal optimistis bahwa Indonesia akan semakin siap untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dan memajukan industri alkes dalam negeri, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global. HIPELKI pun berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi pengembangan startup, riset laboratorium, serta memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem alat kesehatan.
Sumber: KabarSejagat